Pesawaran : Dua orang wartawan harian yakni Ahmad Amri dari Lampungpost dan Imron dari Bongkarpost diduga mendapat kekerasan yang diduga dari salah seorang oknum Karyawan Honorer dari dinas pendapatan daerah Pemda Pesawaran inisial MA yang tak terima difoto saat duduk diwaktu sedang upacara HUT RI ke 73 di Pemerintahan Daerah, Pesawaran, Jum’at (17/08/2018).
Wartawan Lampungpost yang biasa meliput di daerah Pesawaran yakni Amri mengatakan, dirinya bersama rekan-rekan media lain sedang menjalankan aktivitas jurnalistik pada pengibaran sangsaka merah putih di pemda pesawaran, kemudian saat detik-detik pengibaran bendera itu berjalan mereka melihat ada salah seorang oknum pegawai Dispenda itu sedang duduk lalu mengabadikan fotonya.
“Mulanya itu waktu upacara sedang berlangsung, pas detik-detik seluruh peserta upacara melakukan penghormatan sangsaka merah putih kami liat ada salah seorang oknum pegawai sedang duduk lalu lantas kami foto,”Katanya, Jum’at (17/08/2018).
Dalam kegiatan itu dirinya tak menyangka jika karyawan yang sebelumnya di foto itu (MA) mendatangi Amri dan rekan media lainya dalam keadaan tersulut emosi lantaran tak terima dirinya difoto tanpa ijin saat upacara berlangsung, tak hanya itu oknum pegawai Dispenda pesawaran tersebut juga mengeluarkan nada mengancam pada awak media.
“Pas upacara selesai ibu itu datang menghampiri kami, ya kagetlah karna dia tau-tau marah dan tak terima difoto sedang duduk, saat itu MA berupaya merampas kamera kami lalu mengucapkan beberapa ancaman akan melaporkan kepolisi,”Jelas Amri.
Kejadian tersebut menjadi dresden buruk karena dihari kemerdekaan masih saja ada oknum pegawai yang merampas hak wartawan di area publik melakukan aktifitas jurnalistiknya, sehingga merasa terancam para awak media yang meliput saat itu bertolak ke kantor PWI Pesawaran untuk berkumpul dan mengadu untuk mendapatkan pembelaan frofesi.
“Sekarang kami lagi kumpul di PWI Pesawaran, belum tau apa langkah selanjutnya nunggu intruksi ketua, tapi yang jelas kami diancam mau di laporkan ke polisi dan kami juga mendapatkan kekerasan buktinya foto dan kamera serta saksi ada kok ngapain kita takut,”Kecamnya.
Atas kejadian itu, para awak media yang biasa bertugas meliput setiap kegiatan di Pemda pesawaran itu kini juga telah melaporkan kejadian tersebut langsung kepada Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona dengan menunjukan video saat dugaan kekerasan perampasan kamera wartawan terjadi usai Upacara HUT-RI.
Rep/Editor : Yus Sutan Rais
Komentar