DPRD Minta Anggaran Nasi Bungkus Ibu Kadis Agustin Diusut ?

Kotaku90 Dilihat
DPRD Minta Anggaran Nasi Bungkus Buatan Ibu Agustin Diusut ?

Bandar Lampung : DPRD Kota Bandar Lampung menyoroti anggaran konsumsi Tenaga Kerja Sukarela (TKS) pada Dinas Pertanian setempat.

Sebab anggaran Rp30 Juta per tahun untuk 107 TKS di Dinas tersebut, selama ini diganti dengan pemberian nasi bungkus.
Anggota Komisi II DPRD Bandar Lampung, M Yusuf Erdiyansyah Putra mempertanyakan pengelolaan anggaran tersebut, sebab jika anggaran tersebut dikelola dalam bentuk makanan, maka ada pertangungjawaban dan harus dikelola oleh pihak ke tiga yakni perusahaan catering yang notabene tidak ada campur tangan dari internal Dinas Terkait.

“Tapi persoalannya, pemberian nasi bungkus ini, dibuat sendiri oleh Kadisnya, dan dibagikan kepada TKS, kami takutkan ada penyimpangan pada pengelolaan anggaran tersebut,”ujar Yusuf saat dihubungi melalui telepon, Rabu (14/8).

Tak hanya itu, jika setiap harinya TKS diberikan nasi telor seperti pemberitaan di media, maka bisa saja ada “keuntungan” anggaran untuk pribadi si pembuat makanan tersebut.

“Kalau mau buat nasi telor, paling berapa sie, tidak sampai Rp10 ribu itu pun kalau di rumah makan, nah kalau yang ini kan dibuat sendiri oleh Kadisnya. Padahal asumsinya anggaran tersebut bisa dibagikan tiap TKS sebesar Rp15 ribu,”ucapnya.

Oleh karena itu, ia meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus turun tangan untuk mengaduit anggaran konsumsi di Dinas Pertanian. “Karena bisa saja ada penyimpangan disitu, kami (dewan) minta BPK harus adudit dana itu,”tegasnya.

Sebelumya diberitakan, TKS Dinas Pertanian Bandar Lampung mempertanyakan pencairan dan pengelolaan uang makan alias uang konsumsi karena dinilai tidak jelas.

Pasalnya, terhitung sejak 1 Januari 2019 uang makan 107 TKS Dinas Pertanian tersebut diganti dengan nasi bungkus, itu pun hanya sampai bulan Maret.

“Hanya nasi bungkus yang dibagikan dari Januari-Maret, itu pun nasi bungkusnya dibuat sendiri oleh bu kadis,” ungkap salah satu TKS Dinas Pertanian Bandar Lampung yang enggan disebutkan namanya.

Padahal, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut, dana konsumsi TKS sudah dicairkan sebesar Rp30 juta tahun ini. “Nasi bungkus dimasak dan dibagikan sendiri oleh bu kadis. Menu selalu nasi telor,” imbuhnya.

Selain itu, para TKS pertamanan dan tebang pohon tersebut tidak setiap hari mendapat nasi bungkus.

Dihubungi terpisah, Pengawas Lapangan Penebangan Pohon Distanakbunhut Sugondo menuturkan, bahwa selama tiga bulan Kepala Dinas Pertanian, Agustini langsung yang mengirimkan nasi bungkus ke lapangan.

“Dengan alasan sambil mengawas yang kerja makannya langsung membawa nasi untuk yang kerja di lapangan, meskipun kami menebang pohon di serensem bu kadis tetap mengantarkan jatah makan siang kami,” bebernya, ditemui ketika sedang melakukan penebangan pohon di Jl. Urip Sumoharjo, Selasa (13/8).

Terkait permasalah ini, Kepala Distanakbunhut Kota Bandarlampung Agustini mengaku baru mencairkan satu kali uang makan TKS. Pencairan uang makan sendiri dilakukan per triwulan.

“Tahun ini baru sekali mencairkan uang makan TKS sekitar Rp10 jutaan. Karena anggaran terbatas kita buatkan nasi bungkus,” tuturnya.

Dia membenarkan belakangan uang makan terhenti karena besarannya relatif cukup kecil dan terbatas. Total dalam setahun hanya sekitar Rp50 jutaan.

“Untuk satu TKS hanya dijatah sekitar Rp7.000-12.000. Kecil memang,” kata dia. Termasuk juga terkendala bulan puasa. “Bulan puasa kan tidak boleh mengambil uang makan,” imbuhnya.

Enj/Putra

Komentar