Kepsek Ngaku ‘Ngutang’ Untuk Bangun LAB SMAN Gunung Terang

Tulangbawang Barat (Metropolis.co.id) – Menindak lanjuti terkait adanya dugaan menyalahi aturan dalam pengerjaan pembangunan gedung sekolah SMAN 1 Gunung Terang, Kabupaten Tulang bawang barat, Kepala sekolah I Nyoman Alit selaku kepala sekolah terkait menangapi hal tersebut.Ia menyebut belum ada dana yang turun, banhkan piak sekolah berhutang pada pekerja.

Pernyataan klarifikasi yang diberikan kepada pihak media yang telah memberitakan terkait hal tersebut, tidak sesuai dan sangat jauh dari pernyataan narasumber Sapuan selaku tata usaha di sekolah setempat.

Nyoman mengatakan bahwasanya bagaimana untuk pemasangan papan informasi kalo dana nya tersebut belum ada.

“Sampai saat ini kami belum terima dana serupiah pun untuk pembangunan itu. Terus bagaimana kami mau pasang papan informasi karna dananya belum ada dan bagaimana bisa kami memborongkan kalo dana gak ada, makanya yang kerja hanya 4 sampai 6 orang, mereka itu kerja harian kalo borongan mereka mau cepat selesai kerjanya orang banyak dan minta uangnya juga banyak dan kami tidak mampu untuk itu. Pembangunan itu bisa berjalan karena kami ngutang material dan pinjam uang untuk bayar tukang,”katanya melalui pesan singkat WhatsaAp nya, Kamis (17/10/19).

Nyoman pun menambahakan bahwasanya papan informasi yang telah diduga tidak ada, itu papan sudah ada hanya saja belum terpasang, dan untuk pernyataan yang diberikan oleh Sapuan selaku tata usaha (TU) pembangunan yang berupa dengan tata cara swakelola, adanya dugaan tidak sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan aturan swakelola, diduga telah diborongkan, hal tersebut Sapuan tidak mengetahui apa-apa.

“Masalah narasumber pernyataan Sapuan kemarin menyatakan bahwasanya bangunan swakelola itu diborongkan itu dia tidak tau terkait masalah ya, mohon maaf atas keterangan yang tidak pas. Kalo masalah papan informasi sudah ada tinggal masang, tapi karna dananya belum cair kami tidak berani pasang nanti dikira dananya sudah ada, ya tahu sendiri yang mantau kan banyak. Rencana awal, karna susah cari orang kerja diborongkan tapi karena dananya gak ada gak jadi, “kilahnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwasanya menurut keteranga yang dihimpun dari salah satu staf tata usaha TU bernama Sapuan pada saat dikonfirmasi menjelaskan bahwasanya bangunan swakelola tersebut telah di borongkan ke pihak ke tiga.

“Kepala sekolah (kepsek) hari ini dia tidak masuk kerja, dikarenakan sedang ada rapat pertemuan di Tumijajar, untuk pembangunan itu setau saya telah diborongkan kepada pihak ketiga, “katanya Rabu lalu (16/10/19).

Pada saat ditanya di borongkan kepada siapa tender tersebut Sapuan mengatakan bahwasanya pemborong adalah orang di sekitaran lingkungan sekolah.

“Pemborongnya gak jauh, rumahnya dibelakang sekolahan ini, kalo namanya gak tau saya yang jelas orang sini “jelasnya.

Heroni

Komentar