Resiko Covid-19 Bebani Sistem Kesehatan Indonesia

Nasional186 Dilihat
Resiko Covid-19 Bebani Sistem Kesehatan Indonesia

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Saat ini pemerintah menuju target dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia maupun dunia, yaitu mengurangi laju penularan, sehingga tidak membebani sistem kesehatan, dan yang terpenting untuk melindungi kelompok rentan dari fatalitas resiko akibat Covid-19.

Secara empiris, seperti yang terjadi pada tahun 2020, pergerakan masyarkat diikuti dengan pola peningkatan kasus terkonfirmasi positif, yang mengakibatkan melonjaknya keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit, bahkan memicu tingginya kematian dokter dan tenaga kesehatan.

Meski saat ini control variable Covid-19 menunjukkan tren positif, namun perlu kewaspadaan terhadap terjadinya peningkatan jumlah kasus secara signifikan selama satu bulan terakhir di beberapa Provinsi di Sumatera, serta potensi penyebaran varian B1617 (India) yang mayoritas terdeteksi di Sumatera Selatan.

Karena itu, seiring terjadinya pergerakan penduduk sebelum dan selama libur Idul Fitri 1442 H, serta mengantisipasi terjadinya pingpong kenaikan kasus di Sumatera dan Jawa yang saat ini sedang melandai, pemerintah kembali menerapkan sejumlah kebijakan untuk mecegah peningkatan kasus selepas libur Idul Fitri 1442 H.

Hal tersebut menyimak perbincangan bersama narasumber:

Dr. Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Ir. Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan

Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU
Menteri Kesehatan

Letjen TNI Dr. (H.C) Doni Monardo
Ketua Satgas Covid-19/Kepala BNPB dengan Moderator,
Prof. Wiku Adisasmito
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Demikian Talkshow yang dilaksanakan pada,Sabtu (15/5/2021) di Media Center Graha BNPB – Jakarta, pukul 11.30 WIB secara LIVE yang disiarkan melalui TV Pool dan Radio Pool dengan hak siar yang dapat dipakai untuk seluruh media dan melalui link Zoom telah dimulai dan dibuka pada pukul 11.15 WIB.

Red

Komentar