Tingkatan Kapasitas Tani, Dinas Pertanian Blitar Gelar Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabat

Blitar, Nasional156 Dilihat
Tingkatan Kapasitas Tani, Dinas Pertanian Blitar Gelar Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabat

Blitar, (Metropolis.co.id) – Dalam rangka peningkatan kapasitas tani, Dinas Pertanian Kabupaten Blitar menggelar pelatihan manajemen terpadu dalam kelompok tani khususnya petani tembakau. Kegiatan ini dilaksanakan dengan Kelompok tani “Makaryo Tani 2” Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, dengan jumlah 18 peserta dan sudah berlangsung selama tiga hari.

Khusus untuk pelatihan hari ini mengenai pembuatan pestisida nabati yang dimulai dengan penyampaian materi mengenai tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida, apa kandungannya, kemudian bagaimana mengolahnya.

Nara sumber pelatihan, Juniawan, pada Rabu (08/09/2021), mengatakan, dibuatnya pestisida nabati ini karena Blitar kaya dengan jenis tanaman seperti Mahoni dan daun pepaya, yang selama ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat karena belum tahu akan kegunaannya.

“Pertanian Blitar kan tidak pernah berhenti, baik tanaman pangan, tanaman holti maupun tanaman keras, dan semua itu memerlukan pestisida. Selama ini para petani menggunakan kimia. Dengan pelatihan ini, mereka nantinya bisa membuat pupuk sendiri dan tidak bergantung pada zat kimia,” katanya.

Menurutnya, Blitar merupakan penyangga kebutuhan pokok nasional, kalau Blitar menghasilkan produk non organik, maka bisa dicapai dari sini. Dengan pelatihan pembuatan pestisida nabati ini, petani bisa menghemat pengeluarannya karena bahan dasarnya bisa didapat disekitarnya.

“Alatnya cukup blender. Bahannya daun memba, daun bintaro ditambah lalu didiamkan selama 24 jam, kemudian disaring lalu disemprotkan ke tanaman,” jelasnya.

Kepala seksi Tanaman Tahunan dan Perkebunan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Anita Aris Rahayu, saat ditemui awak media, mengatakan, agenda hari ini adalah pelatihan manajemen pertanian terpadu dalam kelompok tani di desa Mandesan. Menurutnya desa ini mayoritas penduduknya sudah turun temurun nenjadi petani tembakau dan mempunyai potensi untuk membuat pupuk sendiri.

“Dan hari ini agendanya adalah pengendalian penyakit tanaman pada sistem pertanian terpadu dengan mempertahankan ekosistem dan tidak menggunakan bahan bahan kimia,” ujarnya.

Anita mengungkapkan, peserta pelatihan akan mempraktekkan cara membuat pestisida nabati dengan bahan dari daun memba, daun bintaro, daun salam, lidah buaya dan daun tembakau. Dinas pertanian hanya mensosialisasikan dan petani bisa berkreasi sendiri dengan bahan bahan yang lain seperti buah mengkudu atau pace.

“Bahannya sudah melimpah, nantinya kelompok tani ini akan mendapat bantuan alat berupa blender untuk membuat pupuk tersebut,” pungkasnya.

Eko / Adv

Komentar