Warga Pertanyakan Penggunaan DD dan ADD Bululawang Yang Tidak Transparan

Blitar112 Dilihat

Blitar, (Metropolis.co.id) – Puluhan warga Desa Bululawang, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Bululawang, beramai-ramai mendatangi Kantor Desa Bululawang untuk mengadakan audiensi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Bululawang, Jum’at, (04/02/2022).

Audiensi tersebut terkait dengan transparansi anggaran dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) yang diduga ada penyelewengan dalam penggunaannya.

Dalam audiensi ini, warga Bululawang ditemui oleh Kepala Desa Bululawang, Sutikno, Sekretaris Desa, dan juga BPD Desa Bululawang. Saat audiensi, warga Bululawang menuntut Pemdes Bululawang transparan terkait penggunaan anggaran DD dan ADD, warga juga meminta untuk mengetahui sejumlah kegiatan insfratruktur yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Bululawang.

Salah satu kordinator Masyarakat Peduli Bululawang, Joko Agus Prasetio, mengatakan, bahwa sejumlah anggaran alokasi dana desa (ADD) dan dana desa untuk pembangunan seperti rabat dan pelebaran jalan menelan biaya berapa besar.

“Kami menanyakan terkait penggunaan anggaran dana desa yang dipakai untuk pembangunan,” ujar Joko.

Warga menduga ada penyalahgunaan anggaran dalam pembangunan karena saat diminta untuk menunjukkan surat pertanggung jawaban (SPJ) sebagai bentuk tranparansi, pihak desa tidak mau menunjukkannya dengan alasan rahasia negara.

Joko menambahkan, menurut undang-undang KIP, sebenarnya SPJ dari penggunaan anggaran ADD dan DD merupakan informasi publik yang terbuka, masyarakat wajib mengetahui dan pemerintahan wajib memberikan informasi.

“ADD dan DD ini kan menggunakan anggaran dari APBN dan APBD, jadi pemerintahan wajib memberikan informasi secara terbuka dan tertulis, tapi kenyataannya Pemdes Bululawang tidak mau memberikan informasi secara terbuka,” imbuh Joko.

Alasan Pemdes Bululawang tidak menunjukkan SPJ tersebut membuat warga Bululawang menduga adanya penyelewengan dalam hal penggunaan anggaran, dan warga akan berinisiatif untuk minta informasi ke Inspektorat Kabupaten Blitar.

Sementara itu, di lain pihak, Kepala Desa Bululawang, Sutikno, mengatakan, audiensi ini terjadi karena adanya ketidaksepahaman antara Pemdes Bululawang dan warga Bululawang terkait penggunaan anggaran DD dan ADD desa Bululawang.

“Alhamdulillah tadi setelah saya jelaskan semuanya, warga mengerti dan bisa menerima. Kedepannya yang kurang baik akan kita tindak lanjuti agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Sutikno berharap, kedepannya untuk seluruh warga desa Bululawang bisa hidup ayem tentrem, tidak ada permasalahan antara Pemdes Bululawang dan warga Bululawang.

“Yang awalnya saling memandang sinis kalau ketemu, bisa jadi saling senyum saat bertemu,” pungkasnya.

Eko

Komentar