Jakarta, (Metropolis.co.id) – Pengacara bernama Juanda asal Bekasi menjadi korban penusukan saat makan di warung sate kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Pelaku diduga tak terima ditegur korban yang memaksa meminta uang.
Juanda menyebutkan, peristiwa terjadi ketika ia dan istrinya sedang makan di warung sate Jl Raya Puncak, Cisarua Kabupaten Bogor, pada Kamis (16/5) sore. Menurutnya, pelaku berjumlah dua orang berpenampilan anak punk.
Istri korban saat itu sudah memberikan uang. Namun, menurutnya pelaku meminta uang dengan cara kurang sopan.
“Nah yang ketiga ini anak punk, ini istri saya kan enggak empati, karena apa? (pengamen) mintanya di kuping, tapi saya kan nggak tahu lagi telepon, itu keterangan istri saya, mintanya di kuping. Terus di kasihlah 2.000 sama istri saya. Iya ngomongnya di deket kuping istri saya, jadi jatuhnya bukan ngamen kalau begitu yah, itu malak yah,” kata Juanda saat dihubungi wartawan, Rabu (22/5/2024).
Korban Tegur Pelaku
Juanda kemudian melihat pelaku memaksa meminta uang ke pengunjung lain yang duduk di sebelahnya. Pelaku ternyata tak terima hingga menganiaya korban.
“Terus pengamen ini ke pengunjung sebelah saya, dia (pengunjung) sudah minta maaf tiga kali (karena nggak kasih uang). Itu saya lihat pengamennya ngomong mintanya di kuping, paling lima centi dari kuping,” cerita Juanda.
“Terus timbul kan naluri manusia kita, saya bilang (tegur) ‘Mas jangan dipaksa, mungkin dia tidak punya uang’. Itupun dengan intonasi (suara) rendah, saya juga kan sadar di lagi di kampung orang,” imbuhnya.
Ditusuk Senjata di Jari
Setelah itu, dua pelaku memutar dan muncul di belakang korban. Setelah sempat berdebat, pelaku diduga memukul korban dengan senjata tajam yang siselipkan di sela-sela jarinya.
“Tahu-tahu dia ada di belakang saya. Dia sampaikan ke saya ‘Eh sia a***’, pakai bahasa Sunda kan ‘Jangan sok jago ka abdi’,” kata Juanda sambil menirukan kata-kata pelaku.
“Nggak lama tangannya langsung mukul ke leher. Kayanya itu ada pisau kecil di selipin di jari, bukan tanduk atau apa. Sekali pukul darah nyemprot,” sambungnya.
Pengunjung lain sempat melerai, akan tetapi pelaku mendorongnya. Pelaku kemudian kembali memukul ke arah telinga korban.
“Setelah debat itu saya dipukul lagi di depan telinga, setelah itu muncrat lagi darah di situ,” terangnya.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Saat ini, kasus tersebut masih ditangani Polsek Cisarua.
Polisi Selidiki
Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/5) sekitar pukul 17.30 WIB kemarin. Saat kejadian, korban sedang makan bersama istrinya.
“Dua orang pengamen mendekati mereka. Awalnya, korban memberikan uang kepada pengamen tersebut,” kata Eddy, dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).
Kemudian pengamen tersebut meminta uang kepada orang di sebelah korban. Orang tersebut tidak memberikannya, sehingga terjadi perselisihan dengan pengamen.
“Korban menegur pengamen tersebut agar tidak memaksa, yang menyebabkan pengamen tersinggung,” jelasnya.
detik
Komentar