Wali Kota Payakumbuh: Bentengi Generasi Muda dari Pengaruh Negatif Teknologi dengan Nilai Al-Qur’an

Payakumbuh322 Dilihat

Payakumbuh – Gempuran teknologi digital yang terus berkembang menjadi tantangan serius bagi generasi muda saat ini.

Di tengah derasnya arus informasi dan kemudahan akses internet, Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta mengingatkan pentingnya membentengi anak-anak.

Nilai-nilai Al-Qur’an harus ditanamkan agar mereka terhindar dari pengaruh negatif dan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak.

Pesan itu disampaikan Zulmaeta saat perayaan khatam Al-Qur’an di Musala Nurul Yaqin, Balai Batuang, Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (10/09/2025).

Acara tersebut juga dihadiri Sekda Kota Payakumbuh Rida Ananda, Camat Payakumbuh Utara, Bundo Kanduang, panitia pelaksana, peserta khatam Al-Qur’an dan masyarakat sekitar.

Menurut Zulmaeta, momen khatam Al-Qur’an yang diikuti 33 anak ini harus menjadi awal perjalanan untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi derasnya tantangan era digital.

“Anak-anak ini adalah generasi penerus dan calon pemimpin masa depan. Saya berharap mereka tidak hanya fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadikannya pedoman untuk bersikap bijak di tengah kemajuan teknologi yang semakin cepat,” kata Wako Zulmaeta.

Zulmaeta menegaskan, perkembangan teknologi membawa banyak manfaat yang dapat membantu proses belajar, memperluas wawasan, hingga menciptakan peluang ekonomi.

Namun, teknologi juga memiliki sisi gelap yang bisa mengancam perkembangan moral dan karakter generasi muda jika dibiarkan tanpa bimbingan.

“Teknologi memiliki manfaat luar biasa, tapi juga bisa menjadi ancaman serius. Anak-anak sangat rentan terpapar konten negatif di internet maupun media sosial. Jika tidak diawasi, hal ini bisa merusak akhlak dan menjauhkan mereka dari nilai agama serta budaya kita,” ucapnya.

Karena itu, ia mengajak para orang tua untuk berperan aktif dalam mendampingi anak-anak, baik dalam pendidikan agama maupun dalam penggunaan teknologi.

Keluarga, menurutnya, adalah benteng pertama dalam membentuk karakter generasi Qur’ani yang kokoh.

“Jadikan rumah sebagai madrasah pertama. Ajarkan anak-anak kita untuk mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan sekaligus membimbing mereka agar memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, seperti belajar, berkreasi, dan berkarya,” ujarnya.

Selain itu, Zulmaeta juga menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan karakter di Payakumbuh.

Menurutnya, memperkuat fondasi moral generasi muda merupakan langkah strategis agar mereka siap bersaing di era digital tanpa kehilangan jati diri.

“Dengan pendidikan agama yang kuat, ditambah pemanfaatan teknologi yang bijak, saya yakin anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap membawa Payakumbuh bahkan Indonesia ke arah yang lebih baik,” tegasnya.

Ketua Panitia, Ali Rusli, menjelaskan bahwa prosesi khatam Al-Qur’an ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan yang telah digelar pada Februari 2025.

Ia menyebut, kegiatan ini terlaksana berkat semangat gotong royong melalui iuran wali murid, donatur, serta dukungan penuh masyarakat setempat.

“Semua biaya kegiatan berasal dari swadaya, yang menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap pendidikan agama. Ini adalah bentuk nyata kebersamaan dalam membentuk generasi muda yang cinta Al-Qur’an,” pungkasnya. (MC/Zl)

Komentar