Lampung Selatan, (Metropolis.co.id) – Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka mengantisipasi mewabahnya PMK pada hewan ternak di Kabupaten Lampung Selatan.
Adapun, rakor yang dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt) Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekobang) Muhadi, S.Sos., M.M. berlangsung di Aula Karakatau, Setdakab setempat, Selasa (01/06/2022).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Rini Ariasih mengatakan, wabah PMK pada hewan ternak kembali ditemukan di Indonesia, yaitu pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Aceh.
Oleh karenanya, lanjut Rini, guna mengantisipasi merebaknya wabah PMK pada hewan ternak di Kabupaten Lampung Selatan, dibutuhkan adanya langkah-langkah strategis yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran terkait.
“Kami pada tanggal 13 Mei 2022, sudah menindaklanjuti dengan mengadakan rakor intern, dalam rangka penganggulangan atau mengantisipasi adanya PMK di Lampung Selatan,” ungkapnya.
Kemudian, Rini juga mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan optimalisasi dengan melakukan sosialisasi ke Rumah Potong Hewan (RPH) yang terdapat dibeberapa titik di Lampung Selatan. Dengan begitu, diharapkan akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum melaksanakan pemotongan.
Tak hanya itu, Rini juga melaporkan telah melakukan pengecekan di Post check point arus lalu lintas hewan ternak yang terdapat di Bakauheni.
“Optimalisasi peran RPH yang ada di Sidomulyo, Jatimulyo, Tanjung Bintang, dan tempat lainnya dan kami telab berupaya untuk mensosialisasikan hal ini,” ungkapnya lebih lanjut.
Lebih lanjut Rini menyampaikan, guna mempermudah pelaporan kasus bila ditemukan gejala-gejala klinis yang mengarah ke PMK, para peternak, pedagang maupun masyarakat dapat datang ke Posko Penanggulan PMK yang terletak di Kantor Peternakan dan Kesehatan Hewan atau menghubungi Call center 0813 6830 8688.
“Kami bersama jajaran dan teman-teman di jajaran Kepolisian juga telah menyampaikan sosialisasi melalui brosur, fliyer yang sudah kami buat, dengan tujuan mempermudahkan informasi sampai kepada para peternak dan pedagang. Kemudian juga mengedukasi terutama pedagang dan peternak,” ujarnya.
Kominfo
Komentar