Pringsewu, (Metropolis.co.id) – Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung Brijen TNI Purn Amalsyah Tarmizi beserta rombongan, meninjau para atlet angkat besi dan angkat berat di Padepokan Gajah Lampung di Pringsewu, Jumat (14/4) pagi.
Kunjungan Ketua Harian tersebut dilakukan untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para atlet, pelatih dan pengurus angkat besi dan angkat berat. Yang tengah mempersiapkan diri guna menghadapi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PIN), yang akan berlangsung pada Juli mendatang di Lampung.
“Kami ingin yang terbaik untuk semua cabang olahraga Lampung. Bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya di PON nanti, adalah harapan KONI dan Cabor. Untuk itu dukungan dan motivasi, harus kita berikan kepada mereka,” kata Amalsyah.
Terkait persiapan Cabor dalam menghadapi Pra-PON tahun 2023 ini, KONI akan berusaha memberikan yang terbaik bagi para Cabor agar bisa meloloskan atlet ke PON Aceh-Sumatera Utara tahun 2024 mendatang. Saat ini seluruh cabang olahraga yang ada di bawah naungan KONI Lampung, akan menghadapi atau melaksanakan kualifikasi guna meraih tiket PON XXI.
“Dari keterangan pelatih dan pengurus, baik angkat besi maupun angkat berat. Akan mengjrimkan 10 atlet ke Pra-PON dari masing-masing Cabor. Harapannya ke-20 atlet tersebut, bisa lolos semuanya. Maka harapan medali juga lebih besar,” tambahnya.
Dia juga menambahkan, agar Cabor untuk tetap bersabar terkait masalah dana atau anggaran. Karena saat ini KONI tengah proses dan diharapkan saat pelaksanaan pra-PON nanti, KONI bisa memberikan bantuan anggaran guna mengikuti Pra-PON.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan Ketua Harian KONI diterima langsung oleh Gajah Lampung Imron Rosadi dan pelatih angkat besi Edi Santoso beserta para atlet yang tengah berlatih.
Tim KONI Lampung – Ketua Harian Amalsyah Tarmizi, Kabid Bipres Candra Kurniawan, anggota Binpres Edi Sunarso, Musyaropa, Soeparjo, Musarofah Eva, Bidang Lengumpulan Data Akhmad Odani, Bidang Organisasi AM Harahap dan Soemitro. Bidang Media dan Humas Herman Afrigal dan Fery Suanto.
HA
Komentar