FDIK Gelar Konferensi Internasional ICDComm

Kabar Kampus406 Dilihat

Bandarlampung, (Metropolis.co.id) – Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menggelar International Conference on Da’wah and Communication (ICDComm) dengan tema “Bridging Culture: Communicating Faiths in a Globalized World“.

Kegiatan ini dibuka secara simbolis dengan tabuhan rebana oleh jajaran pimpinan UIN RIL bersama para narasumber di Ballroom UIN RIL, Rabu (18/09/2024). Konferensi internasional ini dilanjutkan pada 19 September di Lamban UIN RIL, Pusdiklat Labuhan Ratu.

ICDComm 2024 menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai negara, di antaranya Assoc Prof Shu-Fei Chang PhD (Sophie). dari Ming Chuan University, Taiwan; Prof Dr Abdel Naser Mousa A Abu EL Basal dari Yarmouk University, Yordania; Associate Professor Dr Abdul Latiff Ahmad dari Universiti Kebangsaan Malaysia; Suparto MEd PhD dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Prof Dr Ali Murtadho MPd dari UIN Walisongo Semarang; serta Prof Dr H Mujiburrahman MA dari UIN Antasari Banjarmasin.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Prof Dr H Alamsyah MAg, yang mewakili Rektor UIN RIL, menyampaikan pentingnya peran dakwah dan komunikasi dalam membangun pemahaman dan toleransi di tengah masyarakat global yang semakin beragam.

“Sebagai akademisi Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk mengeksplorasi dakwah dan komunikasi yang efektif dalam masyarakat global yang beragam. Di era globalisasi ini, komunikasi antar agama dan proteksi nilai-nilai keimanan sangatlah penting. Kita harus mampu menjembatani perbedaan dan memupuk rasa saling menghormati di antara berbagai kelompok agama,” ujarnya.

Prof. Alamsyah juga menyoroti pentingnya forum seperti ICDComm dalam membangun dakwah yang sejuk, damai, dan inklusif.

“Forum ini sangat relevan untuk menciptakan dakwah yang mengedepankan ukhuwah dan menghormati perbedaan, tidak hanya di Asia, tetapi juga di seluruh dunia.”

Sementara Dekan FDIK UIN RIL, Dr Abdul Syukur, menambahkan bahwa konferensi ini bertujuan untuk menjembatani perbedaan budaya dan mengomunikasikan nilai-nilai keagamaan secara efektif di dunia yang semakin terhubung, tetapi juga terpolarisasi.

“Ada kebutuhan mendesak untuk memastikan penguatan jangka panjang dalam komunikasi nilai-nilai keagamaan dan menjembatani perbedaan budaya di era global. Ruang refleksi seperti ini sangat penting untuk membentuk pendekatan dakwah dan komunikasi yang inklusif serta responsif terhadap keragaman budaya global,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr Syukur berharap konferensi ini dapat menghasilkan refleksi akademik yang menjadi dasar bagi pengembangan pemikiran strategis baru dalam bidang dakwah dan komunikasi.

Wakil Dekan I FDIK, Dr Mubasit, selaku penanggung jawab kegiatan, menyatakan bahwa konferensi ini diharapkan dapat memperkuat perspektif inklusivitas dan keadilan dalam reformasi pendekatan dakwah Islam di era global.

Selain itu, forum ini juga memberikan ruang bagi para akademisi untuk berbagi hasil kajian mengenai strategi komunikasi efektif dalam menyampaikan pesan keagamaan lintas budaya.

Kemudian, Ketua Pelaksana ICDComm 2024, Nadia Amalia Nasution, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya konferensi ini.

“Kami berharap ICDComm 2024 bisa menjadi acara tahunan yang berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan ilmu dakwah dan komunikasi di tingkat internasional. Dengan partisipasi 70 akademisi dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu, kami optimis konferensi ini akan menghasilkan wawasan baru dan praktik terbaik dalam mengomunikasikan nilai-nilai keagamaan di era digital,” ujarnya.

Humas UIN-RIL

Komentar