Bandar Lampung : Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM-U KBM) Unila beserta Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan beberapa perwakilan lembaga kemahasiswaan universitas Lampung mengaku kecewa atas kinerja BEM U KBM Unila, Pasalnya anggota BEM KBM Unila datang terlambat, hal ini diperparah lagi oleh ketidaklengkapan menteri-menteri, hingga pembahasan progja BEM yang kurang sesuai dengan harapan.
Keadaan ini terungkap saat Universitas Lampung hari ini melaksanakan agenda Sidang Loka Karya BEM U KBM Unila 2019 dalam rangka membangun sinergisitas Lembaga Kemahasiswaan Universitas Lampung, Senin (11/03/3019).
Ketua MPM U KBM Unila, Faizal Arrosyid (FT15) mengatakan, BEM U KBM Unila adalah lembaga tertinggi di Universitas Lampung yang menjadi eksekutor dalam lini pemerintahan mahasiswa yang tentunya diharapkan mampu berkontribusi lebih bagi mahasiswa di Universitas Lampung terutama dalam kesejahteraan mahasiswa.
“Kalau memang tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah sebagai presiden tinggal bilang saya siap cari pengganti saudara,”Kecam Faizal, Senin (11/03/2019).
Tah Hanya itu, Faizal menagih ucapan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam Dialog Publik 3 bulan lalu yang akan membereskan urusan internal seperti kesekretariatan ukm, masalah graha kemahasiswaan, dan lain sebagainya, bahkan ia pun menyinggung mengenai kementrian yang saat ini belum ada sekretaris kementriannya.
“Bagaimana mau mengurusi urusan mahasiswa luas kalau urusan internal BEM saja belum selesai,” tutupnya.
Tak hanya memberikan kritik dan lemparan ‘bola panas’ tapi Faizal juga berharap agar kedepan BEM 2019 benar benar mampu menjadi garda terdepan bagi mahasiswa bersuara, berpendapat, dan berekspresi bukan hanya sekedar obral omong kosong.
Putra
Komentar