Aduh Ciloko, Ada Calon KI Tak Hadir Fit and Propertest Tapi Lolos ?

Komisi Informasi Lampung (Foto : Net/Ist)

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Seleksi Lima pemimpin Komisi Informasi Lampung penuh intrik, selain diduga ada calon titipan partai karena sempat jadi kader partai (eks), kini menguak dugaan terbaru ada calon yang tidak hadir saat fit and propertest tapi tetap lolos menjadi salah satu calon lulus seleksi yang akan diumumkan komisi 1 DPRD Lampung.

“Erizal itu memang kader partai PAN, terakhir tapi pemilu 2019 kemaren dia caleg Gerindra (diusung Gerindra lah intinya) Fuad juga infonya didukung Gerindra bang,” ujar pesan dari sumber berita yang tersebar di group wartawan.

Hal mencengangkan lainya muncul dari pengakuan sumber yang menyebut bahwa ada keanehan lain dalam dugaan bobroknya pemilihan lima calon pimpinan Komisi Informasi Lampung, yakni ada salah satu calon bernama Fuad tidak ikut proses fit and propertest, namun ajaibnya Fuad digadang lolos beserta empat calon lain.

“Itu info dr salah satu peserta, yang hebat katanya Fuad tidak hadir saat fit and propertest oleh komisi I DPRD Lampung,” demikian pesan berikutnya.

Pernyataan sumber ini menguak pasca beberapa jam Ketua Komisi Informasi pertama, Juniardi menyatakan Komisi I abai soal rekam jejak calon yang memiliki catatan yang di kemudian hari bisa menjadi ganjalan pelaksanaan tugas para komisioner.

“Komisi I harus meloloskan calon-calon yang berintegritas baik, bukan rendah. Komisi I jangan mengabaikan rekam jejak calon yang memiliki catatan yang di kemudian hari bisa menjadi ganjalan pelaksanaan tugas para komisioner. bila tidak, bisa dipastikan, lembaga KI akan berada dalam bahaya,” kata Juniardi.

Adapun alasan pernyataan Juniardi itu sangatlah beralasan, karena Komisioner KI dalam undang-undang, harus berintegritas, berjiwa kepemimpinan yang kuat, bersikap independen dan imparsial.

“Dipastikan masa depan KI Lampung berada dalam bahaya bila salah memilih para komisionernya,” ujar Juniardi.

Juniardi juga mencurigai ketidak seriusan Komisi I terhadap keterbukaan informasi adalah terlihat dari Komisi I mengulur ulur waktu penetapan proses dengan alasan klasik yang terindikasi sarat pesanan. .

“Komisi I tidak punya tolak ukur untuk memilih calon dengan integritas baik. Masukan-masukan publikpun di abaikan,” kecamnya.

Tak lama pernyataan itu dirilis beberapa media, Ketua Komisi I DPRD Lampung Yozi Rizal mengeluarkan cuitan di facebooknya, dengan menuding Juniardi salah. ia juga menyebut Komisi 1 tidak ada mengulur-ulur waktu dalam menetapkan komisioner terpilih, bahkan  satu jam setelah rangkaian Fit and Propert mereka sudah selesai lakukan pleno dan memutuskan.

“Pengumuman yang tertunda hanya karena terkendala menunggu keputusan untuk dirapatkan oleh pimpinan guna ditetapkan dan ditindaklanjuti utk dimintakan legalisasi oleh Gubernur”

“In Shaa Allaah hasil UKK tersebut mampu memenuhi ekspektasi tentang integritas, jiwa kepemimpinan, independen dan imparsial. Bahwa kemudian ada rasa ketidakpuasan baik dari kalangan peserta atau sesiapa saja, kami pun sadar bahwa kami bukanlah alat pemuas’ demikian tulisnya.

Diketahui, komisi I DPRD Provinsi Lampung dikabarkan telah menetapkan lima nama komisioner Komisi Informasi (KI) terpilih periode 2020-2024.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kelimanya yakni, Ahmad Alwi Siregar, Dery Hendryan, Erizal, Syamsurrizal dan Muhammad Fuad.

Red

Komentar