Kotabumi, (Metropolis.co.id) – Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Pemkab Lampura) berkomitmen mewujudkan pasar bersih dan nyaman bagi masyarakat.
Mereka meninjau Pasar Pagi Kotabumi, yang bertujuan menghadirkan pasar yang bersih dan sehat bagi masyarakat. Selain itu, melihat langsung kondisi pasar sekaligus menyerap aspirasi dari pedagang.
“Hari ini kami mendapat perintah dari Sekkab, bapak Lekok untuk menyikapi problematika operasional pasar pagi Kotabumi,” kata Asisten II Bidang Ekonomi, Kesejahteraan, dan Pembangunan Setdakab Lampura, Azwar Yazid, ditemui di lokasi, Kamis, (12/05/2022).
Selain dari sekretariat daerah, pemerintah daerah mengajak beberapa dinas terkait untuk meninjau berbagai aspek yang bertujuan menciptakan pasar yang bersih dan sehat.
“Sehingga diharapkan dapat jadi pasar modern,” terangnya.
Azwar menjelaskan kegiatan itu dilakukan menyeluruh dengan melihat berbagai aspek. Mulai dari jumlah pembeli (aktivitas masyarakat), sampai transaksi yang dilakukan di pasar yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat Lampura itu setiap harinya.
“Aktivitas masyarakat tak hanya pembeli namun juga dari sisi penjual. Sisi keamanan, kenyamanan, dan operasionalnya. Juga, dari fasilitas yang tersedia seperti bangunannya, ukuran kios, kesehatan lingkungan, kamar mandi,” tegasnya.
Menurut Azwar, semua itu harus disesuaikan dengan kebutuhan pedagang. Termasuk lahan parkir yang selama ini digunakan diharapkan saling menguntungkan.
Dia menambahkan usai peninjauan, pihaknya akan mengumpulkan seluruh stake holder guna meminta data seputar keadaan di Pasar Pagi Kotabumi.
“Bila diperlukan, kami akan lakukan pengukuran teknis di lapangan sehingga tidak ada kesenjangan data dan fakta. Selama ini pembangunan menimbulkan kesenjangan di lapangan, sehingga menuai aspirasi masyarakat,” ujar dia.
Di sisi lain, Kepala Bappeda Lampura, Andi, mengungkapkan peninjauan itu digelar dalam menindaklanjuti rapat bersama OPD dan satker bersama Sekkab Lekok terhadap aspirasi masyarakat dalam mewujudkan Pasar Dekon Kotabumi bersih dan sehat.
“Misalnya kesemrawutan tata letak kios dan pedagang, jalanan becek, dan lainnya hingga mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Untuk tahap awal ada identifikasi masalah, baru kemudian solusinya,” kata Andi.
Red
Komentar