Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung pada tahun anggaran 2022 ini, menganggarkan dana sebesar Rp31,5 miliar untuk Belanja Tak Terduga (BTT).
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto menjelaskan, sampai saat ini dana sebesar Rp31,5 miliar tersebut telah terserap Rp10,9 miliar yang digunakan untuk bantuan sosial penanganan inflasi.
“BTT kita pada tahun ini di anggarkan Rp31,5 miliar dan telah terserap Rp10,9 miliar dan digunakan untuk bantuan sosial (bansos) penanganan inflasi pasca kenaikan harga BBM,” ungkap Fahrizal saat dimintai keterangan, Kamis (10/11/2022).
Fahrizal menjelaskan, anggaran BTT tidak boleh sembarangan dalam penggunaannya dan harus digunakan untuk keperluan darurat serta mendesak.
“BTT ini untuk keperluan darurat dan mendesak, ini sudah kita geser ke Dinas Sosial untuk bansos. Maka nya dalam penggunaan anggaran BTT itu sangat hati-hati dan tidak boleh sembarangan,” terangnya.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo menjelaskan, pemerintah memang harus berhati-hati dalam menggunakan dana BTT.
“Nama nya saja tidak terduga, maka ini harus hati-hati dalam sarapan nya. Apa lagi ini menjelang akhir tahun masuk musim penghujan sehingga harus diantisipasi adanya bencana alam,” kata Deni.
Ia berharap, agar Pemprov Lampung segera merealisasikan bantuan sosial penanganan inflasi yang bersumber dari BTT tersebut.
“Ini kan masyarakat sudah menunggu-nunggu karena kemarin katanya Oktober sudah bisa dicairkan tapi sampai sekarang belum. Ini masyarakat sudah menunggu-nunggu dan kenaikan BBM juga sudah berlangsung lama,” tandas Deni.
Red/Trb
Komentar