Mentan Tinjau Pasar di Padang, Pastikan Penyaluran Beras SPHP Dimasifkan untuk Jaga Stabilitas Harga

Sumatera Barat162 Dilihat

Padang,– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan pemerintah akan mengintensifkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga pangan masyarakat. Hal ini ditegaskannya usai meninjau langsung operasi pasar di Pasar Lubuk Buaya, Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (16/9/2025).

Amran mengungkapkan, operasi pasar yang masif hingga ke tingkat akar rumput telah berkontribusi signifikan terhadap stabilitas harga, khususnya beras. Saat ini, pemerintah menyalurkan 6.000 hingga 7.000 ton beras SPHP setiap harinya ke seluruh Indonesia.

“Kami memantau langsung harga-harga di pasar, juga melihat operasi pasar sudah masif sampai ke bawah. Kita sudah salurkan 6.000-7.000 ton per hari di seluruh Indonesia,” ujar Amran.

Upaya tersebut, menurutnya, membuahkan hasil yang terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), dimana inflasi tahunan turun dari 2,37% menjadi 2,31%. “Kita lihat data BPS menunjukkan angka inflasi turun. Hal ini menunjukkan harga-harga penyumbang inflasi itu relatif stabil,” jelasnya.

Mentan menyatakan, penyaluran beras SPHP akan berlanjut setidaknya hingga Desember 2025, dengan kemungkinan diperpanjang hingga awal 2026 mengingat ketersediaan stok yang masih kuat. Stok beras pemerintah yang belum tersalurkan masih sekitar 1 juta ton dari total target 1,3 juta ton.

“Kami bersyukur harga semakin membaik dan operasi pasar kita lanjutkan sampai dengan Desember, bila perlu Januari-Februari kita lanjutkan karena stok kita masih banyak,” tegas Amran.

Ia juga menyampaikan optimisme terhadap kondisi ketahanan pangan nasional, yang didukung oleh memasuki masa panen raya kedua pada September ini. “Stok kita enggak masalah. Yang bermasalah itu kalau stok kita kurang dan harga kita naik. Itu masalah,” imbuhnya.

Dalam kunjungannya, Amran juga menegaskan komitmennya untuk melindungi kedua ujung mata rantai pangan, yaitu konsumen dan produsen (petani). Ia berjanji akan mengawal agar harga di tingkat konsumen terjangkau sekaligus memastikan harga pembelian gabah di petani tidak jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

“Dan juga kami dapat laporan dan melihat langsung harga gabah sudah ada di bawah HPP. Ini harus kita jaga. Kita harus jaga di petani, jaga juga di konsumennya,” pungkas Mentan Amran.

Komentar