Kendari, (Metropolis.co.id) – Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia di era Kabinet Reformasi Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto mengatakan arah listrik hijau Indonesia memerlukan roadmap terintegrasi yang jelas. Apalagi, 196 negara berkeinginan mengurangi energi fosil.
“Musuh besar yang kita hadapi adalah transisi energi. Dunia ini sedang menghadapi perubahan besar, semakin panas dari hari ke hari tahun ke tahun,” ujar mantan Direktur Utama PLN tahun 2000 – 2001 pada Seminar Nasional bertema Mewujudkan Transisi Energi dan Sumber Daya Mineral Menuju Masa Depan yang Rendah Emisi dan Berketahanan Iklim di ruang Legend, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, 7 Februari 2022.
Secara perinci, ia memaparkan bila panas bumi terus bertambah sampai mendekati 1,5 derajat celsius, maka akan menjadi petaka. Sementara panas bumi bertambah karena pembakaran karbon.
“Ini pokok sekali karena Indonesia bisa tumbuh dan berkembang karena batubara. Jadi semakin tajam semakin mengarah dilihat bila karbon ini lah penyebabnya. Selain juga angkutan yang menghasilkan emisi. Dunia sepakat bahwa kita harus mengurangi penggunaan batubara,” terang dia.
Oleh sebab itu, menurut Kuntoro, pemerintah perlu membuat integrated roadmap nasional yang jelas untuk mengurangi penggunaan energi terbarukan pengganti batu bara.
PWI
Komentar