Emak-emak Digigit Komodo di Depan Rumah

Nasional994 Dilihat

Manggarai Barat, (Metropolis.co.id) – Seorang emak-emak dilaporkan digigit komodo saat sedang berada di depan rumah. Begini kronologi lengkap insiden nyaris fatal itu

Ibu rumah tangga yang tinggal di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu digigit komodo pada Senin (2/10/2023), sekitar pukul 15.00 Wita.

Korban yang bernama Ratna (46) digigit di bagian tangannya saat sedang menjemur ikan teri di depan rumah. Ratna sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo karena mengalami pendarahan berat di bekas luka gigitan hewan buas tersebut.

Sumardi, keluarga yang ikut mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Siloam, mengungkapkan komodo yang menggigit Ratna berukuran cukup besar. Panjang hewan purba itu sekitar dua meter lebih dan tingginya sekitar 80 sentimeter.

Awalnya Komodo Mau Berburu Kambing

Komodo itu awalnya datang dari arah pekuburan mengejar seekor kambing yang berhasil menyelamatkan diri. Gagal menerkam kambing, komodo tersebut langsung menggigit tangan Ratna yang berada di dekatnya.

“Komodonya lagi kejar kambing dari arah kuburan. Setelah kambing luput dari kejarannya kebetulan ibu-ibu ini ada lagi rapi (jemur) ikan, dia langsung sambar tangan. Untung ibu cepat tarik tangannya tapi tangannya sudah tergigit,” ujar Sumardi.

Sejumlah ibu-ibu di lokasi kejadian kemudian datang menolong Ratna dengan mengusir komodo tersebut. Menurut Sumardi, Ratna bisa saja kehilangan nyawanya jika tidak ditolong ibu-ibu di sana.

“Ibu-ibu yang lain datang menolong agar komodo bisa melepas gigitannya. Untung ada ibu-ibu yang lain yang tolong. Andaikan tidak ada yang lain (datang menolong) mungkin ibunya juga bisa lebih parah begitu, bisa sampai kematian,” ujarnya.

Ia mengatakan komodo menggigit Ratna di pergelangan tangan kirinya (sebelumnya ditulis tangan kanan). Ia menyebut Ratna mengalami pendarahan berat di tangannya.

“Mungkin nadinya terputus karena darahnya tidak bisa ditahan dari tadi. Darahnya keluar terus,” terang Sumardi.

Ia berharap Ratna bisa mendapatkan vaksin di Rumah Sakit Siloam untuk menangkal bahaya bakteri pada liur komodo yang menggigitnya.

“Gigitan komodo yang kami takutkan bakterinya. Antisipasinya kemungkinan di sini ada vaksin,” kata Sumardi.

Lebih lanjut, Sumardi mengatakan Ratna adalah korban kedua serangan komodo di Pulau Rinca. Pada Mei 2023, seorang pegawai Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) juga diserang komodo.

Sebelum kejadian yang menimpa Ratna hari ini, sudah ada 36 orang menjadi korban serangan komodo di Taman Nasional Komodo. Lima korban meninggal dunia.

Jumlah korban tersebut terjadi dalam rentang waktu 49 tahun terakhir, sejak 1974 hingga 2023. Korban pertama serangan komodo tercatat terjadi pada 1974 atas nama Baron Rudolf Reding von Biberegg, wisatawan asal Swiss.

Dari 36 kasus serangan komodo, hanya dua wisatawan asing yang menjadi korban. Yakni kasus yang terjadi pada Baron pada Juli 1974 dan seorang wisatawan asal Singapura pada 2017. Korban terbanyak adalah warga lokal di Taman Nasional Komodo dan petugas BTNK. Tercatat, ada sembilan petugas BTNK yang menjadi korban serangan komodo.

detik

Komentar