BMKG Ungkap Transisi Musim Kemarau ke Hujan Terjadi di November

Nasional758 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap puncak El Nino masih akan terjadi hingga akhir Oktober. Oleh karena itu, dia mengatakan transisi musim kemarau ke hujan akan terjadi pada November.

“Yang perlu kami update adalah bagaimana perkembangan kondisi El Nino, jadi sesuai hasil prediksi, puncak El Nino itu bulan September. Namun tadi kami juga dari data satelit yang terkini, kita melihat Oktober ini nampaknya belum turun, jadi puncak ini masih bertahan diprediksi sampai akhir Oktober dan bulan November mulai terjadi transisi dari kemarau ke musim hujan,” kata Dwikorita kepada wartawan di kompleks Istana, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dwikorita mengatakan sebenarnya El Nino kemungkinan akan berakhir pada Maret 2024. Namun, ada angin monsun yang masuk ke arah Asia, sehingga diprediksi pada November akan mulai turun hujan.

“Jadi sebenarnya El Nino masih akan berlangsung diprediksi dari moderat sampai akhir tahun dan melemah di bulan Februari-Maret, dan berakhir di bulan Maret. Artinya masih cukup panjang beberapa bulan ke depan. Namun alhamdulillah karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk mulai November jadi kita insyaallah akan mulai turun hujan di bulan November,” ujarnya.

“Artinya, pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan, sehingga diharapkan kemarau kering insyaallah berakhir secara bertahap, ada yang sebelum November, tapi sebagian besar mulai November, ada yang lebih mundur lagi,” lanjutnya.

Dia menginformasikan kepada masyarakat bahwa masih akan ada kekeringan pada Oktober ini. Dwikorita meminta masyarakat hati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang memicu kebakaran.

“Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan,” ucapnya.

detik

Komentar