Blitar, (Metropolis.co.id) – Usaha keras Perum Perhutani KPH Blitar dalam penanganan lahan tebu liar di tahun 2023, kini mulai tertata dan terlihat hasilnya. Terbukti meningkatnya pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) yang berhasil diselamatkan kurang lebih total berjumlah Rp 3 Miliar.
Hal tersebut diungkapkan Administratur Perum Perhutani KPH Blitar, Muklisin S. Hut, kepada awak media usai paparan capaian kinerja 2023 pada Selasa (02/01/2024) siang di Kesambi Tress Park Jatilengger Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar
terkait Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari penertiban lahan tebu liar mencapai 500 persen, dibanding tahun sebelumnya.
“Jumlah penerimaan pendapatan ke negara dari sharing dan PNBP sekitar 3 Miliar. Sedangkan untuk PNBP saja meningkat hingga 500 persen dari tahun sebelumnya, dari kisaran angka Rp 100 juta koma sekian, sekarang menjadi Rp 700 juta,” ungkapnya
Di Blitar capaian ini tentu di dapat tidak dengan mudah contohnya, langkah berani Perhutani ini sempat mendapat perlawanan dari para penggarap. Terakhir, kantor Perhutani yang terletak di Kota Blitar pun sempat didemo ratusan orang penggarap lahan.
Namun, dengan komunikasi yang baik dari Muklisin, yang terus menjunjung tinggi prinsip penegakan hukum yang tegas dan jelas serta humanis, semua itu dapat terlewati.
Tak tanggung-tanggung, atas kerja keras segenap personel, Perum Perhutani KPH Blitar mendapat capaian Key performance indicator (KPI) tertinggi se-Jawa Timur.
“Tentu, suatu kebanggaan bisa jadi the best, atau yang nomor 1 se-Jawa Timur. Ini merupakan satu kerja sama team work dan dukungan dari pada semua stakeholder termasuk rekan-rekan wartawan,” ujarnya.
Selain itu, pada kepemimpinan Muklisin, Perhutani KPH Blitar juga telah berkembang pesat. Misal, total penerimaan dari wisata yang ditargetkan Rp 3 Miliar, pada 2023 mencapai Rp 7 Miliar, atau 220 persen melebihi target yang di tentukan.
Begitu juga dengan capaian produksi hasil hutan non kayu, seperti getah pinus, total penerimaannya 115 persen diatas target yang ditentukan.
“Alhamdulillah, artinya semuanya kegiatan capaian rata-rata diatas target. Kemarin seperti mandor-mandor kita juga dapat penghargaan sebagai mandor terbaik pertama tingkat Jawa Timur. Itu juga hasil dari kerja keras penertiban lahan tebu liar, khususnya di wilayah Blitar Selatan,” pungkasnya.
Sekedar di ketahui, Perum Perhutani KPH Blitar sama-sama berjuang untuk mengembalikan fungsi ekologi pada hutan-hutan di Blitar. Itu juga merupakan bentuk mitigasi bencana bersama-sama bersinergi, tingkatkan kewaspadaan, kesadaran masyarakat akan pentingnya fungsi ekologi hutan.
Eko
Komentar