Bertahan Tiga Dekade Lebih, Ternyata ini Kiat Sukses RM Winda Natar!

Natar, (Metropolis) – Bisnis kuliner menjadi usaha menjanjikan, namun tak banyak yang bisa bertahan lama, apalagi mampu melewati terpaan masa ke masa.

Menjajaki bisnis kuliner. Tahukah anda? di Natar, ternyata ada rumah makan yang sudah berusia 36 tahun dengan sajian menu warisan resep turun temurun keluarga.

Seakan menjadi legendaris, rumah makan yang beralamatkan di jalan lintas Sumatera, Haduyang Natar, Lampung Selatan ini masih bertahan, bahkan tetap eksis tiga dekade lebih.

Rumah makan ini bernama RM Winda, yang berdiri sejak tahun 1988 oleh rintisan alm bapak Zulkarnain dan Umi Mukaromah.

Rumah makan ini menjadi tempat favorit dengan berbagai sajian menu andalan seperti pepes ikan, ayam goreng, ikan bakar dan pindang.

Rumah makan ini dulu awalnya merupakan toko kelontong, kemudian Dibranding pemilik dengan memberi nama rumah makan Winda.

Belakangan ternyata nama Winda adalah nama anak ketujuh dari perintis RM Winda, Natar.

“Winda itu adek saya, anak ketujuh dikeluarga, sekarang bekerja di dinkes Kota Bandar Lampung,” kata ibu Tuti Nurbaiti salah satu penerus usaha keluarga RM Winda.

Ia juga menuturkan awal RM Winda berdiri karena kegigihan kedua orang tuanya.

“Dulu bapak ibu ini kan memang juru masak, sering dipanggil untuk memasak, hingga kemudian melihat potensi mereka membuka rumah makan ini tahun 1988,” tuturnya.

Dia juga menyebut usaha itu kemudian maju dan berkembang, hingga kedua orangtuanya meninggal usaha itu tetap diteruskan oleh keluarga.

“Kami jaga kualitas rasa, itu gak berubah, kemudian soal penerus, kami tujuh (7)orang anak bersama-sama berkarya disini meneruskan usaha,” sebutnya.

Sadaqoh Penjaga Usaha

Pasca didera covid-19 usaha ini juga terkena dampak, apalagi kekinian terkena dampak pembangunan tol karena pelanggan keluar di exit tol Natar tak lagi melintasi RM Winda di Haduyang.

Namun ada kiat khusus bagi ibu Tuti Nurbaiti dan keluarga tetap bertahan agar bisa menghidupi 34 orang karyawan.

“Saya gak pernah takut akan kekurangan rejeki, yang memelihara rejeki kami adalah Sadaqoh, ini rutin kami lakukan di berbagai kesempatan,” kata ibu satu orang anak ini.

Karena menurutnya, dalam kehidupan ia hanya mencari hidup bukan kekayaan, namun sang Pencipta Allah SWT memberi lebih berkat kerja keras dan keikhlasan.

“Misi awal saya mencari hidup, saya bisa makan, anak sekolah saja sudah bersyukur, ee ternyata Allah kasih lebih, berkahnya luar biasa buat banyak orang,” sebutnya.

Profesional dan Jago Akutansi

Ibu Tuti juga menyebutkan hal lain yang bisa membuat usaha RM Winda tetap berjalan meski terseok-seok adalah, maksimal dalam pengelolaan dan pengaturan management keuangan.

“Saya dulu karyawan perusahaan, bisa dibilang akuntan juga, tapi karena usaha orang tua ini harus terus berjalan, maka saya harus ikhlaskan itu, berhenti dan fokus ke RM Winda”

“Pengelolaan keuangan merupakan hal vital dan harus maksimal, itu faktor penting dalam bisnis,” ucap istri Toni itu.

Hal lain yang menjadi kunci suksesnya ialah berlaku profesional pada karyawan meskipun yang dikaryakan adalah keluarga.

“Karena biasa kerja di korporat maju, maka sistemnya saya tiru, berlaku profesional, jangan baper, di negara maju gak pakai itu istilah baper. Fokus saja, maka yakin usaha kita maju,” cetusnya.

Berusaha tetap eksis. RM Winda juga bersyukur masih bisa menjaga kualitas dan memberikan konsistensi layanan, sehingga pelanggan dan kolega masih menaruh kepercayaan tinggi.

“Selain sajian dilokasi, kita juga tetap jalan untuk layanan catering tertentu, seperti arisan dan acara keluarga, satu yang masih jadi brand kita yaitu catering VIP bandara Radin Inten,” demikian Tuti penuh sukur.

Eksistensi RM Winda juga bisa jadi motivasi para pengusaha kuliner, bahwa kesempatan sukses ada pada tiap orang.

Diketahui, bagi warga sekitar Natar. RM Winda ini dulu sering disebut Rumah makan Sawit, karena ciri khas pohon sawit didepannya.

Mengikuti kesuksesan, RM ini pun disulap lebih elegant seperti penambahan sarana lengkap, respresentatif dan nyaman, namun tak menghilangkan estetika pohon sawit tersebut sebagai khas.

Menariknya lagi RM ini juga menyediakan musala dan area parkir yang sangat luas.

Poet

Komentar