Tulang Bawang : Pemerintah Kabupaten Tulangbawang pada Tahun 2019, akan membuka lapangan kerja guna mengurangi angka pengangguran kerja dengan melakukan pemberdayaan pemuda, kaum perempuan, kelompok tani, usaha kecil dan mikro serta industri rumah tangga, melalui pelatihan dan bantuan modal untuk Badan Usaha Milik Kampung, selasa (22/01/2019).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Haryanto SE, MeC.DEP, mewakili Bupati Tulngbawang Winarti yang mengatakan bahwa, dalam upaya menggulirkan salah satu diantara 25 program unggulan Bupati Tulangbawang Hj. Winarti SE MH, pihaknya telah merencanakan untuk melakukan pembinaan terhadap para pelaku usaha kecil menengah.
“Kita telah mulai menampung aspirasi masyarakat, sehingga program yang akan dilaksanakan diharapkan sesuai dengan keinginan para pengusaha industri rumahan, upaya mengakomodir itu, Dinas Koperasi dan UKM, telah berintegrasi dengan OPD terkait,” jelasnya.
Seperti halnya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung/Kelurahan (DPMK). “OPD inikan ada BMW (Bergerak Melayani Warga) Kreatif Mandiri, jadi itu diarahkan ke kelompok-kelompok tersebut, sehingga tidak perlu lagi ada kelompok-kelompok baru, jadi kelompok yang dibina matang dalam pengalaman,” ucapnya.
Diterangkannya, bahwa Dinas Koperasi dan UKM, sifatnya ialah memfasilitasi dengan Dinas-dinas terkait, seperti binaan Dinas Kelautan dan Perikanan berikut binaan Koperasi Transimigrasi dan lainnya.
Bupati Tulangbawang berharap program ini dapat berjalan lancar, dengan keberpihakan terhadap pengusaha lokal terutamanya pada industri menengah, seperti beras, bagaimana beras asli Rawapitu dapat terserap, karena disana juga ada pabrik giling beras yang memiliki kualitas premium.
“Soal beras, sasaran awal, diharapkan para pegawai di Pemkab Tulangbawang dapat menyerap hasil petani, dengan jaminan mutu kuantitas dan kualitas yang terjaga dengan harga relatif dan bersaing, sebab saat ini petani masih ada yang menjual gabah, bukan menjual beras, sehingga nama produk beras itu bukan nama hasil Tulangbawang,” ucapnya.
Maka dengan melakukan pemberdayaan pemuda, kaum perempuan, kelompok tani, usaha kecil dan mikro serta industri rumah tangga, melalui pelatihan dan bantuan modal, diharapkan usaha masyarakat dapat menjadi berkembang, sehingga standar para pengusaha dapat mengikuti keinginan konsumen dan terciptanya peluang lapangan pekerjaan.
“Seperti kripik, terasi, kerupuk, berikut sulaman maduwarow dan lainnya, kita bisa memasukan ke Mini Market, tapi standar para pengusaha harus kita tingkatkan, mulai dari masalah higenis, rasa, ketahanan dan kemasan, semua diharapkan dapat sesuai standar layak bagi konsumen,” tukasnya.
Putra
Komentar